Apakah Pijat Tradisional Baik untuk Kesehatan

Banyak dari penduduk Indonesia masih sangat mempercayai manfaat pijat tradisional, bahkan pijat sendiri sudah menjadi budaya turun menurun. Karena sifatnya yang tradisional, banyak yang menganggap bahwa pemijatan tradisional baik untuk kesehatan, namun ada pula yang bilang tidak. Jadi, manakah yang benar?

Sebelum masuk ke dalam masalah pro dan kontra tentang pijat, mari kita bahas dulu, apa sih sebenarnya pijat? Pijat merupakan istilah umum untuk penekanan, penggosokkan, ‘memainkan’ kulit, otot, tendon dan ligamen. Para ahli pijat biasanya juga menggunakan tangan dan jari untuk memijat, tapi juga menggunakan lengan bagian bawah, siku, dan bahkan kaki. Di dunia ini ada bermacam-macam jenis pijat, mulai dari pijat tradisional Indonesia, Thailand, Cina, Mesir, dan lain lain.
Dari keseluruhan jenis pijat, banyak dari pijat-pijat tersebut yang memiliki kesamaan manfaat, meskipun dengan tujuan utama yang berbeda.
1. Sistem Kerangka: Secara tidak langsung, pijat mempengaruhi tulang. Pijat memperlancar sirkulasi darah, dan sirkulasi darah yang lancar itu membawa oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tulang. Kekakuan sendi dan rasa nyeripun bisa diatas. Karena otot menjadi lebih fleksibel, pergerakkan sendi pun meningkat.

2. Sistem Otot: gerakkan pijat membuat otot meregang dan menjadi santai, yang mengurangi ketegangan otot serta kram. Otot yang lelah karena kebanyakan olahraga bisa dipulihkan kembali melalui pijat.

3. Sistem saraf: Pijat bersifat menenangkan, yang akhirnya bisa melegakan iritabilitas saraf dan kondisi yang berhubungan dengan stres, seperti insomnia dan sakit kepala. Pijat juga menyembuhkan lemah lesu.

4. Sistem getah bening: pijatan lembut merangsang sistem getah bening yang membantu membersihkan tubuh dari limbah tubuh yang menumpuk. Efek rilaksasinya meredakan stres, yang bisa pula memperbaiki sistem kekebalan tubuh.

5. Sistem pernafasan: Ketika Anda menjadi lebih rilaks selama pijat, pernafasan bisa menjadi lebih lambat dan dalam karena Anda menggunakan diafragma untuk bernafas dan menghabiskan energi lebih sedikit. Para fisioterapi menggunakan gerakan tangkupan pada dasar paru-paru untuk memulihkan sesak dada.

6. Sistem pencernaan: pijat membantu rilaksasi dan itulah mengapa pijat bisa memperbaiki pergerakkan makanan dan mengeluarkan kotoran melalui sistem pencernaan. Ini bisa memberikan efek keseimbangan untuk sistem pencernaan.

7. Sistem Urin: limbah tubuh yang telah dikeluarkan melalui pijat masuk ke darah menuju ginjal dimana limbah-limbah tersebut disaring dan dihilangkan.

8. Sistem reproduksi wanita: masalah-masalah haid seperti nyeri haid dan dilepen bisa dikurangi dengan efek rilaksasi pijat. Begitu pula untuk gejala-gejala menopaus.

Dari ke delapan poin manfaat di atas, nampak bahwa pijat bisa membantu meningkatkan kesehatan Anda. NAMUN, ingatlah, sebelum Anda memutuskan untuk pijat, jangan pernah ragu-ragu untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada si pemijat/panti pijat:

– Apakah si pemijat bersertifikat/mempunyai surat izin?
– Pelatihan dan pengalaman apa yang dipunyai oleh si pemijat?
– Berapa sesi terapi pijat yang Anda butuhkan?
– Berapa harganya?

Dengan pertanyaan-pertanyaan di atas, setidaknya Anda bisa mengetahui apakah si pemijat bisa memberikan pelayanan yang seharusnya. Jangan mengambil resiko untuk kesehatan Anda!