Menurunkan Berat Badan Setelah Persalinan Secara Tradisional

Ketika hamil dan setelah melahirkan adalah saat yang paling ditakutkan oleh sebagian besar wanita, karena saat itu adalah saat dimana tubuh wanita mengalami kenaikan berat badan secara dramatis. Ketakutan lainnya adalah, ketika mereka sudah mencapai berat badan yang dianggap sebagai ‘kegemukan’, mereka tidak bisa mengembalikan ke bentuk semula. Bila Anda adalah salah satu orang yang mengalami hal ini tidak, Anda harus percaya bahwa tubuh Anda bisa dikembalikan seperti sediakala. Bila kita mengingat-ingat ibu atau nenek kita, badan mereka bisa kembali langsing setelah melahirkan. Kira-kira apa ya rahasianya?
Sebelum kita menuju ke rahasia nenek moyang kita, ada beberapa hal yang perlu Anda ingat mengenai penurunan berat badan.

- Pertama, jangan memulai diet terlalu cepat. Beristirahatlah sampai enam minggu setelah melahirkan. Terlebih lagi bila Anda menyusui, sebaiknya Anda menunggu sampai buah hati Anda berumur dua bulan sebelum Anda melakukan program diet apapun.
- Jangan diet mati-matian. Bila Anda cukup aktif, kalori yang Anda butuhkan tidak seharusnya di bawah 1,800 per hari. Bila Anda menyusui, Anda membutuhkan tambahan 300-500 kalori per hari. Bila Anda melakukan diet terlalu ketat, kebutuhan nutrisi untuk Anda dan ASI tidak akan terpenuhi.

Penampilan memang penting, tapi kesehatan tubuh kita jauh lebih penting lagi. Apalagi, kekurangan nutrisi pada saat menyusui juga sangat berpengaruh pada bayi Anda. Berikut ini ada beberapa paduan makanan yang bisa Anda makan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi setelah melahirkan sekaligus membantu mengembalikan bentuk tubuh seperti semula.

- Minyak Zaitun
Minyak ini kaya akan lemak sehat yang bisa memberikan rasa kenyang dan mengendalikan nafsu makan, sekaligus sebagai sumber antioksidan
- Jamur
Jamur bisa digunakan untuk menggantikan daging, karena jamur mengandung rendah kalori, tetapi memiliki tekstur seperti daging. Dengan mengkonsumsi jamur, Anda bisa mengurangi kalori serta lemak namun tetap sehat
- Paprika Merah
Paprika merah sangat bagus dikonsumsi karena sayur ini mengandung vitamin C yang sangat tinggi. Jadi sangat bagus untuk dicampurkan ke dalam masakan sehari-hari Anda untuk mencegah kerusakan sel dan meningkatkan kekebalan tubuh

Selain tiga points di atas, Anda juga bisa menambah sayuran dan buah-buahan yang lain, karena menggabungkan berbagai macam makanan akan menambah jenis asupan sehat untuk tubuh Anda. Selain Makanan, ada beberapa resep tradisional/alami yang bisa Anda lakukan untuk mengembalikan berat badan Anda ke bentuk semula.

1. Menyusui
Aktifitas menyusui merupakan cara alami untuk menurunkan berat badan, paling tidak satu semester setelah melahirkan. Ketika menyusui, ada beberapa jenis hormone yang dilepaskan ke dalam tubuh Anda, dan hormone-hormon ini yang mendukung rahin untuk mengembalikan bentuk tubuh Anda seperti sebelumnya. Selain itu, saat Anda menyusui, Anda juga membakar kalori sebanyak ketika Anda berenang selama jam, atau 200-500 kalori.

2. Memakai Stagen  
Stagen dibalutkan ke bagian abdomen wanita setelah melahirkan bisa membantu merampingkan pinggang. Fungsi stagen sedikit berbeda dengan gurita, karena gurita hanya berfungsi mengembalikan fungsi serta bentuk alat kandunga setelah persalinan. Akan tetapi, bila si ibu menjalani operasi sesar saat melahirkan, maka penggunaan stagen sangat tidak dianjurkan.

3. Akupuntur Pelangsingan
Akupuntur ini merupakan penurunan badan holistic dengan menggunakan jarum. Titik-titik ditancapkannya jarum akupuntur bisa memberikan rangsangan ke dalam tubuh Anda supaya melepaskan endorphin, yang membantu Anda mengendalikan nafsu makan.

4. Meminum Jamu  
Meminum jamu/ramuan alami setelah melahirkan sudah menjadi tradisi masyarakat kita. Biasanya bahan-bahan yang digunakan berupa daun-daunan, seperti daun papaya, daun jinten, asam jawa, daun iler, dan sebagainya. Akan tetapi, sekarang ini sudah banyak perusahaan jamu yang telah meramu semua daun-daunan itu sehingga bisa cepat disajikan. Selain mengembalikan bentuk tubuh seperti semula, jamu juga ditujukan untuk memulihkan rahim supaya, sehat, kencang dan bersih.

5. Pijat Payudara
Tujuan pijat payudara sebenarnya adalh untuk melancarkan ASI. Pada poin 1 dijelaskan bahwa aktifitas menyusui bisa membakar kalori. Bila ASI Anda lancar, aktifitas menyusui Anda pun ikut lancar, Anda sehat dan tubuh kembali ke bentuk asal perlahan-lahan, serta bayi sehat pun juga sehat.

6. Totok Wajah  
Totok wajah untuk membuat bagian wajah, mata, dan sekitarnya lebih relaks, karena saat melahirkan, Anda mengejan, dan setelah melahirkan Anda banyak bergadang. Totok ini bisa membuat wajah Anda lebih relaks, serta menyenyakkan tidur Anda. Bila tidur Anda cukup, Anda bisa menurunkan berat badan lebih cepat. Ada satu studi yang menemukan bahwa wanita pasca persalinan yang tidur kurang dari 5 jam cenderung lebih sulit menurunkan berat badan, dibandingkan dengan wanita yang tidur 7 jam. Hal ini terjadi jarena ketika tubuh Anda lelah (kurang tidur), hormon cortisol dilepaskan ke tubuh Anda, yang akhirnya menyebabkan penambahan berat badan.


Guide To Opening a Gym in Malaysia

I have received many emails from reader who are looking to invest in a gym. Following are some of the factors to include in your decision-making.

Supply and Demand

Having studied economics for 4 years in college, everything from property prices, stocks, businesses etc all depend on supply and demand. Whether you are opening a gym in bustling Kuala Lumpur or Nilai, it is important to gauge the demand and supply for gyms, fitness or yoga centers.

Yes demand for gyms may be high in KL but so is the supply. Same goes for niche gym setups and other forms of fitness centers, as the business owner, you need to gauge and forecast the demand and supply in your area. Ask yourself the following questions:

  1. Is the surrounding community health cautious? (Influences Demand)
  2. Are there other gyms or centers in the area? (Supply)
  3. Are there any rumors of potential competitors moving into the area? (Affects supply)?

Location

Just like buying a property, location is everything. Study potential business lots and calculate rent, costs, overhead, traffic, flow of people in the vicinity, other crowd pulling businesses etc. The location could make or break your business.

Competition

Most of you reading this are probably entrepreneurs looking to start your first gym or fitness center. Yes you may have covered the location and business model but be aware of your competition. Ask yourself:

  1. What makes your gym different from others?
  2. Can you survive if another (perhaps bigger) competitor moves in next door?

Business Model

This is something you need to draw up based on how you foresee the fitness center to operate. For me I always look at:

  1. How many members would I need in order to turn a profit? This will also help to determine the membership costs.
  2. What is my operational (OPEX) and capital (CAPEX) expenditures? I always over budget just to be sure.
  3. How much is my initial investment and when can I start to see returns? If it takes too long, it probably is not worth the risk?
  4. What is the worst case scenario? And am I able to survive it? Am I ok with that scenario?
  5. Am I passionate about the business or am I doing it "just" for the potential return of investment?
My rule of thumb on running any business: Assume the worst case scenario and make sure you are able to survive it.

Why I dont run/own a gym?

Despite of what some people assume, I dont actually run, own or work at any gym or fitness centre. Never have and never will. Why not?

  1. High investment: For me I feel the initial investment for quality equipment, facilities etc are too high (you probably need at least RM500,000 to start).
  2. Competition: It will be very hard or near impossible to compete with bigger international gym chains as they have economy of scales that a single gym can never compete with.
  3. I dont have the patience or time to spend my days at the gym. If at all, I would hire someone else to run it but what would be the point of starting one in the first place.
  4. Complacency. Ah yes, this is a problem I have. I am pretty happy with my current life and work. Hence don't see the need to open my own gym.